CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 14 Februari 2009

Sebuah Praduga

"Hubungan kita masih baik-baik saja kan?..."

sepenggal sms yang kubaca dan kini membuat pikiranku menerawang kemana-mana. Benarkah itu? Adakah hubungan diantara mereka? atau.. hanya ketakutanku, terlebih lagi pikiran menerawangku yang terlalu jauh...

Satu hal yang menjadi ketakutanku selama ini adalah andaikata ia berpaling dariku, memiliki seseorang untuk dicintai. Rasanya hati ini tak rela untuk membagi cinta untuk siapapun juga, bahkan untuk seorang adik. Egois memang, tapi itu menjadi sebuah jaminan bagiku, kalau hanya aku di hatinya.

Pernah dikatakannya kalau aku tak perlu khawatir. Dasar wanita, tetap saja dipikirin terus! Tapi, tidakkah kau pernah terpikir, mungkin saja hanya melakukan hal kecil untuknya, tapi aku begitu cemburu, sampai-sampai sedih hati ini, sakit...

Hanya sebuah praduga...

Minggu, 28 September 2008

Doa Syafaat

ada 3 pribadi dalam doa syafaat,
yang pertama adalah Tuhan. Sebagai orang yang kita panjatkan kepada siapa kita berdoa, dan Dialah yang pasti akan mendengar setiap seruan doa kita. Jawaban yang akan Dia berikan, kita pasti tahu, YA, Tidak, dan Tunggu.

yang kedua adalah diri kita masing-masing. Sebagai orang yang memanjatkan doa, yang berbicara kepada Tuhan.

yang ketiga adalah orang lain. Sebagai orang yang kita doakan

Temanku yang kukasihi, seringkali kita berdoa hanya untuk kepentingan kita sendiri, ataupun membicarakan persoalan kita sendiri yang nampaknya ruwet sekali sampai susah tidur (kebanyakan mikir sih.. hehehe). Saat ini, marilah kita belajar untuk berhenti sejenak, mendoakan 1 teman kita yang BUTUH didoakan, karena mungkin saja persoalan yang dia hadapi sebenernya lebih syulit (lihat saya pakai huruf 'y') dan oleh sebab itu teman kita ini lebih membutuhkan dukungan doa dari kita.

Saya sendiripun pernah mempunyai tekad, untuk mendoakan 1 teman saya tiap harinya. Wah susah juga ya kalau setiap hari... mungkin akan saya rubah sedikit.. saya bertekad untuk medoakan teman saya yang sedang bergumul, mungkin tidak tiap hari... (duh kalau tiap hari berarti ada temen yang tiap hari bergumul yah... kasian juga..).

Apa manfaatnya? BANYAK! selain kita belajar untuk perduli dengan orang lain, orang yang kita doakan pun akan beroleh kekuatan dari doa yang kita panjatkan. Mungkin ini baru sebagian kecil manfaat, tapi biarlah saya boleh mengajak teman2 untuk mendoakan teman2 kita ini..

turut mensukseskan aksi 7 in 1
1 jam/ minggu berdoa

Rabu, 24 September 2008

Pelangi Kasih

Buat adik-adikku yang ingin melangkah ke dunia kuliah, sebuah lagu untuk kalian yang bisa menjadi pegangan. Karena lagu inipun pernah menemaniku di saat yang sama seperti kalian, bingung mau kemana, bingung mau pilih apa, bingung nanti kerja apa, serba bingung...








apa yang kau alami ini
mungkinkah dapat engkau mengerti
satu hal tanamkan di hati
indah semua yang Tuhan b'ri

Tuhanmu tak akan memberi
ular beracun pada yang minta roti
cobaan yang engkau alami
tak melebih kekuatanmu

Tangan Tuhan sedang merenda
suatu karya yang agung mulia
saatnya kan tiba nanti
kau lihat pelangi kasihNya...

=======================================

Siapa saja yg mengurapi Yesus?

jawaban yang pertama adalah: Maria.
tentunya kita tahu soal minyak narwastu yang begitu mahal, tapi Maria membelinya dan mengurapi Yesus dengan minyak tsb. Apa respon Yudas? buang-buang duit. Apa respon dari Tuhan? apa yang dilakukan Maria adalah baik, untuk menghadapi hari kematian Yesus di kayu salib.

jawaban yang kedua adalah: Nikodemus.
kejadiannya adalah sehari setelah Yesus mati, Nikodemus adalah orang pertama yang mengurapi mayat Yesus dengan minyak mur yang beratnya sekitar 25 kg, karena Nikodemus termasuk orang kaya saat itu.

jawaban yang ketiga adalah: para ibu2, Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus
kejadiannya adalah hari ketiga setelah Yesus mati. Tapi, apa yg didapat? kubur telah kosong! yang ada hanyalah kain kapan yang terbungkus rapi, dan malaikat yang mengabarkan,"Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit!" minyak rempah-rempah yang sudah disiapkan, ternyata tidak terpakai, sudah terlambat! Karena Yesus telah bangkit!

Pdt. Angkasa mensharingkan, demikian pula kita, dalam hal memberikan persembahan. Jangan tunggu waktu, atau kita akan terlambat seperti para ibu2 tadi. Dikisahkan saat gereja renovasi, ada seorang jemaat yang memberanikan diri berkata kalau "kurangnya berapa... nanti saya yang persembahan, nanti saya borong semuanya" tapi niat jemaat ini ditolak dengan halus dengan berkata Puji Tuhan, Tuhan sudah sediakan. Ada pula jemaat suatu gereja di surabaya, saat gerejanya sedang renovasi, jemaat ini berkata kalau "besarnya persembahan yang diperoleh, sebanyak itulah yang akan dia persembahkan". Saat itu terkumpul X juta, maka sebanyak X juta itu ia persembahkan.

Saya sendiripun juga pernah "terlambat", mungkin karena kebanyakan mikir. Waktu itu gereja hendak memberikan persembahan kursi kepada pos PI kita. Tapi ternyata, hanya sekejab, ternyata sudah terpenuhi! Terlambat.. biarlah kita pun bisa mendahului waktu supaya kitapun dipakai Tuhan dalam memberikan persembahan.

Rabu, 17 September 2008

Tidur Selamanya

Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
Pkh. 7:2


Sebuah ayat yang sangat indah. Dunia justru mengatakan di rumah duka terdapat banyak 'duka', makanya dikatakan rumah duka. Tetapi Alkitab justru mengatakan lebih baik ke rumah duka daripada ke rumah pesta. Memangnya di rumah duka ada hal apa yang membuat pengkotbah mengatakan demikian?

Di rumah duka kita justru merenung, apa saja yang sudah kita lakukan saat ini. Kita juga mendapatkan penghiburan dari Firman Tuhan. Di rumah duka kita mengingat masa lalu orang yang ditinggalkan. Di rumah duka kita bisa mendapatkan pengharapan dari Tuhan, kalau saat ini orang yang kita kasihi sudah bersama-sama dengan Dia di Surga. PASTI.

Lalu, apa selanjutnya? Bagi orang yang melayat, saatnya kita melangkah dengan pasti bersama-sama dengan Tuhan. Apa yang sudah kita perbuat bagi dunia ini, bagi Tuhan, bagi sesama? Jangan mengisi waktu ini dengan hal-hal yang tak berguna. Jangan pula mengeluh ketika di kantor tidak ada kerjaan, carilah kerjaan! Bukankah kita dibayar untuk bekerja? Selagi masih muda, isilah waktu ini dengan yang berguna, atau waktu akan berlalu begitu saja tanpa kita sadari.

Senin, 15 September 2008

Kehidupan yang Terjamin

Jaman sekarang dimana semua barang naik, BBM naik, cabe naik, naik bajaj juga naik, semuanya naik. Pengeluaranpun makin banyak, yang kawin makin banyak, dan yang sakit juga banyak, apalagi 2bulan terakhir ini. Anakku sakit batuk pilek trus sembuh trus sakit lagi trus sembuh. Sekarang? Sakit lagi! *geleng-geleng* Bagaimana dengan "gaji" suamiku? hm... kayanya belum dinaikkin deh.

Tapi sahabatku yang kukasihi, ketika Tuhan hadir dalam kehidupan kita, ia tidak memberikan "kehidupan yang kaya" ataupun "kehidupan yang tanpa rintangan". Banyak gereja-gereja yang menawarkan "Jika Saudara percaya kepada Tuhan... usaha anda akan diberkati! akan sukses! Saudara akan kaya! dst..." no no no no (sambil menggerakkan jari telunjuk ke kiri-kanan). Itu bukan janji yang Tuhan berikan. Ia berjanji akan menjamin kehidupan kita dengan tangan pem'liharaannya yang ajaib. Ia berjanji akan menopang kita ketika kita jatuh. Ia berjanji akan menghapus air mata kita tatkala kita menangis. Ia berjanji akan mencukupi (bukan berlimpah ruah) segala apa yang kita perlukan. Ia berjanji akan menemani kita ketika tak ada seorang pun yang mau mendengarkan keluh kesah kita.

Ini yang saya alami bersama Tuhan. Sewaktu "pendapatan" dari keluarga kami tak sebanyak tahun lalu, Ia justru memberikan dahaga yang membuat leher ini mendapat kesegaran. Cukup. Itu intinya, cukup makan untuk hari ini, cukup untuk pergi ke dokter anak, cukup untuk beli susu, cukup untuk persembahan, cukup juga untuk kasih angpao (ke kondangan) seperti untuk temanku di samping ini.

Jumat, 12 September 2008

Ikan Koki