ada 3 pribadi dalam doa syafaat,
yang pertama adalah Tuhan. Sebagai orang yang kita panjatkan kepada siapa kita berdoa, dan Dialah yang pasti akan mendengar setiap seruan doa kita. Jawaban yang akan Dia berikan, kita pasti tahu, YA, Tidak, dan Tunggu.
yang kedua adalah diri kita masing-masing. Sebagai orang yang memanjatkan doa, yang berbicara kepada Tuhan.
yang ketiga adalah orang lain. Sebagai orang yang kita doakan
Temanku yang kukasihi, seringkali kita berdoa hanya untuk kepentingan kita sendiri, ataupun membicarakan persoalan kita sendiri yang nampaknya ruwet sekali sampai susah tidur (kebanyakan mikir sih.. hehehe). Saat ini, marilah kita belajar untuk berhenti sejenak, mendoakan 1 teman kita yang BUTUH didoakan, karena mungkin saja persoalan yang dia hadapi sebenernya lebih syulit (lihat saya pakai huruf 'y') dan oleh sebab itu teman kita ini lebih membutuhkan dukungan doa dari kita.
Saya sendiripun pernah mempunyai tekad, untuk mendoakan 1 teman saya tiap harinya. Wah susah juga ya kalau setiap hari... mungkin akan saya rubah sedikit.. saya bertekad untuk medoakan teman saya yang sedang bergumul, mungkin tidak tiap hari... (duh kalau tiap hari berarti ada temen yang tiap hari bergumul yah... kasian juga..).
Apa manfaatnya? BANYAK! selain kita belajar untuk perduli dengan orang lain, orang yang kita doakan pun akan beroleh kekuatan dari doa yang kita panjatkan. Mungkin ini baru sebagian kecil manfaat, tapi biarlah saya boleh mengajak teman2 untuk mendoakan teman2 kita ini..
turut mensukseskan aksi 7 in 1
1 jam/ minggu berdoa
Minggu, 28 September 2008
Doa Syafaat
Diposting oleh akubukananakkecil di 09.17 0 komentar
Rabu, 24 September 2008
Pelangi Kasih
Buat adik-adikku yang ingin melangkah ke dunia kuliah, sebuah lagu untuk kalian yang bisa menjadi pegangan. Karena lagu inipun pernah menemaniku di saat yang sama seperti kalian, bingung mau kemana, bingung mau pilih apa, bingung nanti kerja apa, serba bingung...
apa yang kau alami ini
mungkinkah dapat engkau mengerti
satu hal tanamkan di hati
indah semua yang Tuhan b'ri
Tuhanmu tak akan memberi
ular beracun pada yang minta roti
cobaan yang engkau alami
tak melebih kekuatanmu
Tangan Tuhan sedang merenda
suatu karya yang agung mulia
saatnya kan tiba nanti
kau lihat pelangi kasihNya...
=======================================
Diposting oleh akubukananakkecil di 10.07 0 komentar
Label: renungan
Siapa saja yg mengurapi Yesus?
jawaban yang pertama adalah: Maria.
tentunya kita tahu soal minyak narwastu yang begitu mahal, tapi Maria membelinya dan mengurapi Yesus dengan minyak tsb. Apa respon Yudas? buang-buang duit. Apa respon dari Tuhan? apa yang dilakukan Maria adalah baik, untuk menghadapi hari kematian Yesus di kayu salib.
jawaban yang kedua adalah: Nikodemus.
kejadiannya adalah sehari setelah Yesus mati, Nikodemus adalah orang pertama yang mengurapi mayat Yesus dengan minyak mur yang beratnya sekitar 25 kg, karena Nikodemus termasuk orang kaya saat itu.
jawaban yang ketiga adalah: para ibu2, Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus
kejadiannya adalah hari ketiga setelah Yesus mati. Tapi, apa yg didapat? kubur telah kosong! yang ada hanyalah kain kapan yang terbungkus rapi, dan malaikat yang mengabarkan,"Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit!" minyak rempah-rempah yang sudah disiapkan, ternyata tidak terpakai, sudah terlambat! Karena Yesus telah bangkit!
Pdt. Angkasa mensharingkan, demikian pula kita, dalam hal memberikan persembahan. Jangan tunggu waktu, atau kita akan terlambat seperti para ibu2 tadi. Dikisahkan saat gereja renovasi, ada seorang jemaat yang memberanikan diri berkata kalau "kurangnya berapa... nanti saya yang persembahan, nanti saya borong semuanya" tapi niat jemaat ini ditolak dengan halus dengan berkata Puji Tuhan, Tuhan sudah sediakan. Ada pula jemaat suatu gereja di surabaya, saat gerejanya sedang renovasi, jemaat ini berkata kalau "besarnya persembahan yang diperoleh, sebanyak itulah yang akan dia persembahkan". Saat itu terkumpul X juta, maka sebanyak X juta itu ia persembahkan.
Saya sendiripun juga pernah "terlambat", mungkin karena kebanyakan mikir. Waktu itu gereja hendak memberikan persembahan kursi kepada pos PI kita. Tapi ternyata, hanya sekejab, ternyata sudah terpenuhi! Terlambat.. biarlah kita pun bisa mendahului waktu supaya kitapun dipakai Tuhan dalam memberikan persembahan.
Diposting oleh akubukananakkecil di 09.54 0 komentar
Label: barutauaku
Rabu, 17 September 2008
Tidur Selamanya
Pkh. 7:2
Sebuah ayat yang sangat indah. Dunia justru mengatakan di rumah duka terdapat banyak 'duka', makanya dikatakan rumah duka. Tetapi Alkitab justru mengatakan lebih baik ke rumah duka daripada ke rumah pesta. Memangnya di rumah duka ada hal apa yang membuat pengkotbah mengatakan demikian?
Di rumah duka kita justru merenung, apa saja yang sudah kita lakukan saat ini. Kita juga mendapatkan penghiburan dari Firman Tuhan. Di rumah duka kita mengingat masa lalu orang yang ditinggalkan. Di rumah duka kita bisa mendapatkan pengharapan dari Tuhan, kalau saat ini orang yang kita kasihi sudah bersama-sama dengan Dia di Surga. PASTI.

Lalu, apa selanjutnya? Bagi orang yang melayat, saatnya kita melangkah dengan pasti bersama-sama dengan Tuhan. Apa yang sudah kita perbuat bagi dunia ini, bagi Tuhan, bagi sesama? Jangan mengisi waktu ini dengan hal-hal yang tak berguna. Jangan pula mengeluh ketika di kantor tidak ada kerjaan, carilah kerjaan! Bukankah kita dibayar untuk bekerja? Selagi masih muda, isilah waktu ini dengan yang berguna, atau waktu akan berlalu begitu saja tanpa kita sadari.
Diposting oleh akubukananakkecil di 22.37 0 komentar
Senin, 15 September 2008
Kehidupan yang Terjamin

Tapi sahabatku yang kukasihi, ketika Tuhan hadir dalam kehidupan kita, ia tidak memberikan "kehidupan yang kaya" ataupun "kehidupan yang tanpa rintangan". Banyak gereja-gereja yang menawarkan "Jika Saudara percaya kepada Tuhan... usaha anda akan diberkati! akan sukses! Saudara akan kaya! dst..." no no no no (sambil menggerakkan jari telunjuk ke kiri-kanan). Itu bukan janji yang Tuhan berikan. Ia berjanji akan menjamin kehidupan kita dengan tangan pem'liharaannya yang ajaib. Ia berjanji akan menopang kita ketika kita jatuh. Ia berjanji akan menghapus air mata kita tatkala kita menangis. Ia berjanji akan mencukupi (bukan berlimpah ruah) segala apa yang kita perlukan. Ia berjanji akan menemani kita ketika tak ada seorang pun yang mau mendengarkan keluh kesah kita.
Ini yang saya alami bersama Tuhan. Sewaktu "pendapatan" dari keluarga kami tak sebanyak tahun lalu, Ia justru memberikan dahaga yang membuat leher ini mendapat kesegaran. Cukup. Itu intinya, cukup makan untuk hari ini, cukup untuk pergi ke dokter anak, cukup untuk beli susu, cukup untuk persembahan, cukup juga untuk kasih angpao (ke kondangan) seperti untuk temanku di samping ini.
Diposting oleh akubukananakkecil di 03.31 0 komentar
Label: renungan
Jumat, 12 September 2008
Kerajaan Seribu Tahun
Bicara soal kerajaan 1000 tahun, pasti ada hubungannya dengan akhir zaman, kerajaan sorga, yang akan terjadi di muka bumi ini. Hal yang sebenarnya saya takutkan, yang saya tidak mau tahu (saking seremnya..), tapi dibalik hal yang menakutkan ada suatu kehidupan kekal yang menanti bagi kita, orang yang percaya kepadaNya. Bicara soal kekekalan, Pdt. Joshua Ong mengatakan hal yang bikin saya pusying. Mana yang kekal.. apakah masa depan yang tidak ada akhirnya ataukah masa lampau yang tidak ada awalnya.. jawabannya? tak terselami oleh pikiran manusia. Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung (Yesaya 40:28)
Siapa yang memerintah kerajaan 1000 tahun? Kristus lah yang memerintah, bersama dengan ahli warisnya, yaitu anak-anak Allah. Bukan anak raja (ingat lagu "aku anak raja.. engkau anak raja... kita semua anak raja...), Alkitab tidak mengatakan kita ini sebagai anak raja, melainkan anak-anak Allah. Andaikata Kristus sebagai raja dan kita sebagai anaknya, dalam sebuah kerajaan kapan si anak akan memerintah? ya kalau rajanya sudah mati! *geleng-geleng* This is wrong! balik lagi.... Anak-anak yang mana? anak yang membawa damai (Matius 5:9), atau dalam bahasa inggris: The Peacemaker, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya (Yohanes 1:12). Jadi, pada akhirnya kitapun akan memerintah dalam kerajaan 1000 tahun.
Bagaimana rupa atau keadaan di masa kerajaan 1000 tahun? Adalah suatu keadaan yang universal peacefull, universal rightesnous, universal kindness, tidak ada penyakit (wah AIDS bisa disembuhkan!), kemiskinan, pembodohan masyarakat, pendidikan yang bisa dinikmati semua orang, keadaan yang pastinya tidak ada air mata. Impian dari Miss Universe.... world peace (inget film Sandra Bullock-Miss Congeniality). Bisa terwujud hanya dengan pimpinan dari Sang Raja Damai, Kristus sendiri.
Dalam kerajaan 1000 tahun pun juga dibicarakan soal penghakiman terakhir. Sebelum kita bicara hal ini, mari kita kembali dalam Perjanjian Lama soal penghakiman yang pertama, yaitu pada saat Air Bah terjadi (Kejadian 7). Bila medium yang digunakan adalah air, maka pada saat penghakiman terakhir adalah api (Wahyu 20:14)
Lanjut lagi dimana Yerusalem yang akan menjadi pusat pemerintahan kerajaan 1000 tahun nanti. Kenapa yerusalem? karena hanya kota ini yang tidak pernah berhenti peperangan, saat inipun ada 3 agama yang menduduki Yerusalem (Islam, Kristen, dan Yahudi) kapan Yerusalem akan dipulihkan? Pada saat Kristus memerintah! jika Israel dengan Allah hubungannya dalam konteks sebagai suami istri, maka Yesus dengan kita, anak-anak Allah, sebagai mempelai pria dan wanita.
So, apa yang harus kita lakukan? Berjaga-jagalah! To watch, not to wait.. dibutuhkan keafktifkan kita, inisiatif kita, untuk selalu waspada, bukannya nongkrong seperti nungguin temen yang datengnya telat...
Sebagai penutup.. tidak ada satu bukupun yang memuat awal dari segalanya dan akhir dari segalanya selain dari Alkitab. Pada kejadian diceritakan penciptaan alam semesta ini, dan di kitab Wahyu tertulis akhir dari alam semesta ini.
Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin. (Wahyu 22:21)
Diposting oleh akubukananakkecil di 22.48 0 komentar
Label: barutauaku
Me, Me, and Me
Aneh ya.. di saat anak SMA jaman sekarang sebegitu PD-nya (sampai ada lho yang begaya sendiri, foto di wc sebuah mall--> oh tidak...) tapi gua mungkin bisa dibilang orang yang tidak mencintai diri sendiri.
Hm...
Mencintai diri sendiri, berarti:
- merawat tubuhnya dengan baik (rajin bersihin muka, keramas, mandi, gosok gigi)
- apapun yang masuk ke tubuh ini harus yang sehat pastinya (no kolesterol, no jeroan, no alkohol too much, no drugs)
- menjaga tubuh ini tetap sehat (olahraga dan tidur yang cukup, spa, luluran, laa... ini sih gua juga mau)
- memberi perhatian dikala sakit (cari dokter, minum obat)
tapi, apa kata Alkitab?
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Matius 22:39
berarti, kalau gua gak bisa mengasihi diri sendiri, berarti tidak bisa mengasihi orang lain dong?
ayo, kalau ngaku akubukananakkecil, harus BERUBAH (bergaya seperti Sailor Moon)
Diposting oleh akubukananakkecil di 03.47 0 komentar
Label: renungan
IDE GILA
Dulu, selagi kuliah... cita-cita (atau mungkin hasrat kali ya..) pengen kerja di majalah. Berhubung gua suka lay out, dan suka baca majalah. Hm.. tapi kayanya sih udah gak mungkin la yah..
Pernah juga sempat terpikir, kalau gua ini menawarkan FREE DESIGN khusus untuk gereja. Maksudnya di sini gereja yang "kekurangan" yah.. bukan semata-mata gara2 gratis akhirnya minta dibikinin (buntutnya cuman mau ngebandingin bagusan mana bikinan gua ato bikinan orang lain) trus selagi gratis, ya sedikit pesan kalau revisi jangan kebanyakan.. hehehe. Di luar itu, harus bayar.. contohnya kalau poster/brosur dicetak ya bayar tuh.. jujur aja nih.. gua paling ambil untungnya dikit lah, anggap saja ongkos transport.
jadi?ada yang tertarik?
Diposting oleh akubukananakkecil di 03.31 0 komentar
Label: namanyajugaide
Kamis, 11 September 2008
Tongpes
karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."
Matius 5:3
- orang yang tidak punya uang/harta, alias: TONGPES
- orang yang tertindas (secara sosio politik sehingga tidak punya kekuasaan/kedudukan , seperti orang kusta, janda miskin, anak yatim)
- miskin yang berarti merendahkan diri di hadapan Tuhan, miskin secara tak berdaya, tidak mengandalakan kekuatan sendiri melainkan anugrah dari Tuhan saja. Miskin yang artinya tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Orang yang hanya bergantung kepada Tuhan saja, yang menaruh pengharapannya kepada Dia.
Nah miskin disinilah point ke-3 yang menentukan orang yang empunya Kerajaan Sorga!
Sejak punya keluarga, terlebih lagi dipercayakan Tuhan untuk membesarkan seorang manusia kecil, tentunya selain tugas dan tanggung jawab yang semakin besar, biaya juga makin besar pula! Kalau menurut hukum ekonomi yang terkenal dan mudah diingat:
Pendapatan harus lebih besar daripada Pengeluaran
Nyatanya? hahahaha.. yah inilah manusia yang konsumtif.. apa aja dibeli ya.. bukan berarti kita jadi merendah-rendahkan diri kita, sok ngakunya lagi tongpes tapi pake baju yang mahal, atau ngaku gak ada duit supaya makan dibayarin.. tapi, berbahagialah orang yang hanya bergantung pada Allah saja, yang selalu berharap, yakin dan percaya kalau Tuhan selalu mencukupi segala kebutuhan kita. Berbahagialah kalau kita hari ini masih makan sampai kenyang, minum starbucks, beli baju baru (ini saya juga suka!), atau sepatu baru (wah.. ini apalagi!) tapi ingatlah selalu agar kita selalu menjadi orang yang miskin di hadapan Allah.
jangan kamu kuatir apa yang kau makan, minum, pakai
jangan kamu kuatir, Bapa di Surga mem'lihara!
Diposting oleh akubukananakkecil di 06.49 0 komentar
MUR
Taukah kalian, bahwa MUR, merupakan benda yang menyambut kelahiran Yesus pada saat tiga orang Majus memberikan persembahan yang begitu mulia, dan MUR pula yang melepas kematian Yesus pada saat Nikodemus membubuhi mayat dari Yesus?
Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Matius 2:11
Diposting oleh akubukananakkecil di 06.07 0 komentar
Label: barutauaku
Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain
Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok (Amsal 24:17)
sejenak sewaktu membaca ayat tadi, teringat kalau saya ini pernah (mungkin sering) tertawa dalam hati ketika orang lain dipersalahkan/berbuat salah. "Tuh kan.. apa gua bilang...." atau "Bener kan apa kata gua?". Yang lebih hebat lagi adalah ternyata ada lho di Alkitab ayat ini, jujur saja, baru kali ini rasanya saya baca ayat ini. Apa rasanya?
NANCEP...
mengasihi musuh, itulah yang diajarkan Yesus. Semua orang tentunya, tapi paling sulit adalah mengasihi musuh. Saya seorang Guru SM, sering kali mengucapkan akan hal ini, tapi lebih sulit lagi melakukannya. Tapi Firman Tuhan diberitakan bukan berarti manusia tidak bisa melakukannya. Kalau tidak bisa, ngapain juga Roh Kudus repot-repot menuliskannya? Saat "mengasihi musuh" itu pernah saya lewati. Wah, jantung saya mau copot rasanya. Mulut ini susah banget bergeraknya. Tapi dalam hati ini terus mendorong saya untuk memberanikan diri bertemu orang itu, mengatakan betapa saya kesel sama dia, dan akhirnya mencoba untuk meminta maaf. Lho kok saya yang minta maaf? karena saya tau, kalau saya tidak memaafkan diri saya sendiri, maka saya pun tidak bisa memaafkan dia (entah orang itu mau minta maaf atau tidak).
apa yang saya dapat?
selangkah lebih dewasa dalam Tuhan
(harga yang tak ternilai, yang tidak bisa dipelajari dari universitas manapun)
2Tim. 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Diposting oleh akubukananakkecil di 04.22 0 komentar
Label: renungan